Revolver Maps

Hamster

Resource

Label

Entri Populer

Encuesta


ShoutMix chat widget

Datos personales

Foto saya
Selalu menyemangati diri sendiri ^_^ ahiihihihihiihihi

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 12 Juli 2011

Potato Chips



Suatu hari da tahun 1853, seorang pria memesan  french fries di sebuah restoran anggun Moon Lake Lodge, Saratoga Springs, Amerika Serikat.
Koki restoran itu, seorang Indian bernama George Crum, membuatkan french fries yang diiris tebal sepereti biasa. TErnyata, tamu itu tidak puas. “Irisannya terlalu tebal”! katanya. Pelayan mengembalikan kentang goring itu ke dapur. Koki terpaksa menyiapkan yang baru.
Kentang diirisnya lebih tipis. “Bagaimana sih, saya’kan minta yang tipis”! kata tamu itu ketika kentang goreng kedua dibawakan. George Crum jadi kesal. “RAsakan, aku iris kentangnya setipis korek!” pikirnya. Eh, ternyata tamu itu malah senang. LAntas banyak tamu lain memesan french fries  serupa. Pesanan berdatabgab pula dari tempat jauh.
Makanan itu mulanya dinamai Saratoga Chips dan merupakan keistimewaan restoran tersebut. Kemudian Crum membuka restoran sendiri. Melihat keberhasilannya, orang lain meniru. Lalu, ada orang yang bias membuat mesin pengupas kentang. Asik!
French fries bias bias dibuat besar-besaran tanpa harus mengupas kentang satu demi satu dengan tangan. Kepopuleran french fries menjalar dari Amerika bagian utara ke salatan lalu menyeberang ke Eropa dan akhirnya ke bagian dunia lain, termasuk Indonesia. Kita baru mengenalnya secara luas pada tahun 1970-an, yaitu sejak muncul restoran-restoran fried chicken dan hamburger.
Potato chips alias french fries ada yang dijajakan dalam gerobak dorong di tepi jalan, ada pula yagn dijual bersama ayam goring, ikan goring, hamburger, dan steak di restoran murah maupun mahal. Kita pun bias membelinya dalam keadaan beku di pasar swalayan untuk digoreng sendiri di rumah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar